PUISI AYU HANSAH

MEREDUP CAHAYAKU SERIBU TAWA

dengan sayap patah
meredup cahayaku seribu tawa
berganti duka di sini
dengan bulir basah air mata
menjejaki sesal tanpa sudah

terpojok sendiri
dalam muram cuaca
lukaku perih disiram hujan dan air garam
tanyaku atas seribu sangsi
namun sia-sia

telah cukup hukuman bagiku
tanpa rekayasa aku mengadu
tunduk resah dalam pilu

09 Januari 2010
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

1 Response to "PUISI AYU HANSAH"

  1. Aku sendiri says:
    9 Januari 2010 pukul 16.52

    Hari aku sedih banget! Kiranya puisi ini dapat menggambarkan perasaaanku.